Slide # 1

Slide # 1

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 2

Slide # 2

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 3

Slide # 3

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 4

Slide # 4

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 5

Slide # 5

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Senin, 16 Oktober 2017

Psikologi Forensik dalam Dunia Komputerisasi


Pada awalnya psikologi di Indonesia mengenal lima bidang diantaranya yaitu : psikologi perkembangan, industri, pendidikan, sosial dan klinis. Berbeda halnya dengan negara-negara maju seperti Amerika, Inggris dan Australia telah muncul bidang psikologi tersendiri lagi yaitu psikologi forensik.

Pengertian forensik berasal dari bahasa yunani yaitu forensic yang bermakna debat atau perdebatan. Forensik adalah bidang ilmu pengetahuan yang digunakan untuk membantu proses penegakan keadilan melalui penerapan ilmu atau sains. Xena (2007) mengatakan bahwa forensik adalah sebuah penerapan dari berbagai ilmu pengetahuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang penting untuk sebuah sistem hukum yang mana hal ini mungkin terkait dengan tindak pidana.

Ada beberapa disiplin ilmu yang memberikan wadah khusus pada bidang forensik dalam penegakan hukum antara lain ilmu fisika forensik, ilmu psikologi forensik, ilmu kedokteran forensik, ilmu taksiologi forensik, ilmu psikiatri forensik dan komputer forensik. Dalam Webster’s New World Dictionary mendefinisikan psikologi forensik sebagai sesuatu yang khas atau yang pas untuk peradilan hukum, perdebatan publik atau argumentasi formal yang menspesialkan diri atau ada hubungannya dengan aplikasi pengetahuan ilmiah, terutama pengetahuan medis pada masalah-masalah hukum, seperti pada investigasi pada suatu tindak kejahatan.

Oleh kalangan para psikolog forensik mengatakan bahwa yang menjadi eksplorasi psikologi forensik dikelompokkan menjadi empat bagian diantaranya:
  1. Psychology of criminal conduct, psychology of criminal behaviour, psychological study of crime, criminal psychology.
  2. Forensic clinical psychology, correctional psychology, assesmnet dan penanganan atau rehabilitasi prilaku yang tidak diinginkan secara sosial.
  3. Mempelajarai tentang metode atau tekhnik yang digunakan oleh badan kepolisian antara lain police psychology, behavioural science, and investigative psychology.
  4. Bidang psychology and law terutama difokuskan pada proses persidangan hukum dan sikap serta keyakinan partisipannya.
Dalam ilmu psikologi sendiri, psikologi forensik adalah penelitian dan teori psikologi yang berkaitan dengan efek-efek dari faktor kognitif, afektif, dan perilaku terhadap proses hukum. Beberapa akibat dari kekhilafan manusia yang mempengaruhi berbagai aspek dalam bidang hukum adalah penilaian yang biasa, ketergantungan pada stereotip, ingatan yang keliru, dan keputusan yang salah atau tidak adil. Karena adanya keterkaitan antara psikologi dan hukum, para psikolog sering diminta bantuannya sebagai saksi ahli dan konsultan ruang sidang. Aspek penting dari psikologi forensik adalah kemampuannya untuk mengetes di pengadilan, reformulasi penemuan psikologi ke dalam bahasa legal dalam pengadilan, dan menyediakan informasi kepada personel legal sehingga dapat dimengerti. Maka dari itu, ahli psikologi forensik harus dapat menerjemahkan informasi psikologis ke dalam kerangka legal.

Contohnya dalam penggunaan teknologi komputer dapat, membantu untuk menuntaskan masalah kriminal yang terjadi. Dimana pada era sekarang ini, perkembangan ilmu teknologi dan informasi sudah merambah, luas ke zaman sekarang semua sudah berbasis teknologi dan serba instan. Penggunaan teknologi juga sering dikaitkan dalam, kehidupan sehari hari dan dunia pekerjaan. Apalagi dalam dunia pekerjaan hampir semua perusahaan menggunakan teknologi khususnya dalam penggunaan komputer.

Dengan media komputer kita bisa melihat hasil visum, dan menyimpan data data pemeriksaan pasien. Selain itu teknologi komputer juga dapat menyimpan bukti rekaman, foto TKP, dan video kejadian. Jika dilihat dari komputer maka hasilnya bisa kelihatan jelas, dan juga kita bisa memperlambat atau mempercepat suatu pemutaran video kejadian. Psikolog forensik juga dapat menganalisa hasil dari kejadian yang ada dengan jelas dan nyata dengan dibantu aplikasi-aplikasi tertentu yang dapat mendukung valid atau tidaknya suatu data yang diolah.

Maka dari itu penggunaan teknologi komputer sangat membantu bagi seorang psikologi forensik, sehingga pengolahan data menjadi lebih jelas,cepat dan akurat. 


Sumber :